Jumat, 06 Agustus 2010

MENJAGA DAN MEMELIHARA SHALAT


Mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang senantiasa mendapat hidayah-taufik Allah SWT, syafaat-tarbiyah Rasulullah SAW, nadroh-barokah Ghautsu Hadzaz Zaman RA dan selamat sejahtera, bahagia di dunia dan di akhirat amin..
Allah SWT berfirman:
    ”Sungguh shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang yang beriman.”(QS. An Nisa: 103)

Rasulullah SAW bersabda:
    ”Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang mendirikan shalat, maka sungguh, (berarti) ia (telah) menegakkan agamanya, (sebaliknya) barangsiapa tidak shalat, meninggalkan shalat, sungguh (berarti) ia merobohkan agamanya hancur agamanya.” (HR. Bukhari).


Dari dawuh-dawuh tersebut, jelaslah bahwa shalat adalah suatu kewajiban bagi setiap orang beriman. Melaksanakan shalat, berarti menegakkan agama dan tegaklah agamanya. Orang beriman yang tidak melaksanakan kewajiban shalat, berarti rusak dan hancur agamanya.

Marilah kita melaksanakan shalat lima waktu dengan dasar lillah dan kita jaga dan pelihara dengan baik sesuai dengan syarat rukun dan qabulnya shalat, sebagaimana firman Allah SWT:
    ”Peliharah segala shalatmu dan (peliharalah) shalat wustha. (Berdirilah) karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS. Al baqarah: 238).


Dalam Kitab Tarhib wat Tahdzib, sebuah hadits, Rasulullah SAW telah bersabda:
    ”Barangsiapa  menjaga dan memelihara shalatnya, Allah akan memuliakan kepadanya dengan lima perkara:
      1. Dihilangkan kesempitan/ kesulitan hidup dan kehidupanya.
      2. Di bebaskan dari siksa kubur.
      3. Diberi Allah dapat menerima buku catatan amal dengan tangan kananya.
      4. Dan dapat berjalan melewati ”Jembatan” shirotol mustaqim dengan cepat seperti kilat.
      5. Masuk syurga tanpa di hisab.


Sebaliknya:
    ”Barangsiapa ’anggegampang’ menyepelekan shalat, artinya tidak menjaga dan memelihara shalat dengan baik (apalagi tidak melaksanakan), Allah akan menyiksanya dengan 15 macam siksa. 6 siksa di dunia, 3 menjelang mati, 3 di dalam kubur, dan 3 di akhirat.

    “Enam (6) macam selagi masih di alam dunia:
      1. Umurnya tidak diberi barokah.
      2. Tanda-tanda sebagai orang sholeh di hapus dari wajahnya.
      3. Semua amal yang dilakukan oleh Allah tidak diberi pahala.
      4. Doanya tidak dapat naik keatas langit, artinya doanya tidak diterima oleh Allah SWT.
      5. Tidak dapat bagian doanya orang-orang shalih.
      6. Keluar ruhnya/ mati tidak membawa iman (su’ul khatimah).”


    Adapun siksa menjelang kematian ada tiga (3):
      1. Dalam keadaan hina.
      2. dalam keadaan lapar.
      3. dalam keadaan haus.


    Begitu juga, siksa dalam kuburnya ada tiga (3):
      1. Kuburnya disempitkan oleh Allah, menyempitnya sampai tulang-tulangnya berserakan.
      2. Didalam kuburnya dinyalakan api dan di panggang siang dan malam di bolak-balik di atas api.
      3. Di dalam kubur di belit ular.


    Sementara tiga (3) siksa di akhirat saat menjelang  pengadilan Tuhan:
      1. Di datangi malaikat dan merantainya dan menyeretnya sambil mengumumkan,
      “Inilah pembalasan bagi orang yang menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban Allah.”
      2. Allah tidak mau melihatnya.
      3. Allah tidak membersihkan kotoran-kotoran dosa yang dilakukanya, dia mendapat siksa yang sangat pedih.


Marilah kita sadar, betapa berat dan dahsyatnya siksa yang mesti ditanggung oleh orang-orang yanh menyia-nyiakan shalat. Marilah kita bertaubat mohon ampunan Allah SWT, syafaat tarbiyah Rasulullah SAW, dan barokah-nadroh Ghautsu Hadza Zaman RA, serta memelihara, menjaga kewajiban-kewajiban kita terutama shalat lima waktu. Amin amin ya Rabbal ‘alamin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar