Senin, 02 Agustus 2010

RASULULLAH SAW PRIBADI YANG SELALU MENEBARKAN KEHARUMAN

Membincang pribadi Rasulullah SAW, keindahan akhlak di padu dengan keindahan fisik beliau yang sempurna seakan tiada habisnya. Beliau bagaikan sumber mata air yang tiada pernah kering untuk digali. Rasulullah SAW benar-benar pribadi yang selalu menebarkan pesona kapanpun dan dimanapun beliau berada.

Di samping pesona pribadi beliau yang tiada tandinganya, Rasul SAW memiliki keistimewaan berupa semerbaknya aroma wangi dari dalam tubuh beliau dalam segala situasi dan kondisi. Sebuah mukjizat yang tidak diberikan kepada nabi-nabi dan rasul-rasul sebelum beliau maupun kepada manusia setelah beliau SAW.

Para sahabat yang setiap hari berdekatan dengan Rasul  SAW rata-rata mengatakan bahwa tubuh beliau menebarkan aroma yang sangat wangi. Keharuman yang menyerupai minyak wangi yang keluar dari tubuh beliau bukan hanya dirasakan oleh para sahabat, para musuh yang sempat berdekatan dengan beliau juga merasakan hal yang sama. Saking wanginya aroma tubuh Rasul SAW, sampai-sampai sebagaian sahabat ada yang sengaja mengumpulkan keringat beliau untuk wewangian tubuh mereka.

Diriwayatkan oleh Anas RA, ia berkata:
    ”Aku belum pernah menyentuh sutra yang lebih halus dibandingkan dengan tangan Rasul SAW, dan aku belum pernah mencium bau yang lebih harum dibandingkan dengan keharuman bau badan Rasul SAW.”


Anas RA adalah sahabat Rasul SAW yang boleh dikata adalah tangan kanan Rasul SAW. Sejak belia, Anas tinggal bersama Rasul SAW. Melayani segala keperluan beliau. Tiada hari tanpa berdekatan dengan Rasul SAW. Karenanya tak heran jika dia sangat faham bau-bauan yang keluar dari tubuh Rasul SAW.

Bahkan ibu Anas, Ummu Sulaim mengumpulkan keringat Rasul SAW dan memasukkanya ke dalam botol untuk dicampur dengan minyak wangi miliknya. Hadits yang diriwayatkan dalam sahih ini begitu masyhur.

Riwayat lain mengenai Ummu Sulaim mengumpulkan keringat Rasulullah SAW dan ditaruhnya dalam suatu tempat terdapat dalam beberapa versi: pada suatu hari beliau ke rumah Ummu Sulaim dan tidur di atas tikar. Tidak lama kemudian datanglah Ummu Sulaim, lalu dikatakan padanya, bahwa Rasulullah SAW sekarang tidur di rumahmu di atas tikarmu. Perawi hadits berkata: ketika dilihatnya beliau berkeringat, sedangkan keringatnya menggenang pada selembar kulit yang dijadikan alas tidur beliau. Maka tanpa benyak membuang waktu Ummu Sulaim segera membuka wadah  lalu mengumpulkan keringat beliau dan memerahnya dalam beberapa botol kecil. Melihat hal tersebut Rasulullah SAW terkejut, lalu bertanya, ”Wahai Ummu Sulaim, apa yang sedang engkau lakukan?” ia menjawab; ”Ya Rasulallah, kami mengharapkan berkah dari keringatmu untuk anak-anak kami” Beliau lantas berkata, ”Engkau akan mendapatkanya.”

Sahabat Abu Jahaifah RA yang pernah merasakan berjabat tangan dengan Rasul SAW menyatakan bahwa tangan beliau sangat dingin dan ketika dia menciumnya baunya sangat harum melebihi harumnya minyak misik.

Riwayat lain mengenai aroma wangi dari tubuh Rasul SAW, tertuang dalam kitab Maulidul Barzanji, yang mengatakan:
    Bahwa peluh yang keluar dari tubuh Rasulullah SAW itu bagaikan mutiara yang baunya lebih semerbak daripada harumnya wewangian minyak kasturi. Ketika beliau berjalan, tampak condong, seakan-akan sedang turun dari jalan yang tinggi… ketika beliau membelai (mengusap) kepala anak kecil, maka akan dapat diketahui bekas usapanya itu oleh anak-anak lain karena bau keharumanya.


Sementara itu di kitab Maulidud Dibay diceritakan:
    Apabila beliau tersenyum, maka senyumnya bagaikan butiran air embun. Bila beliau berbicara maka isi pembicaraanya bagaikan mutiara yang berjatuhan. Jika beliau bercakap-cakap maka aroma nafasnya bagaikan minyak misik yang keluar dari mulutnya.


Kiranya bukan hanya keringat beliau yang berbau harum tapi kotoran beliau pun juga berbau harum. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Aisyah RA, bahwa jika Rasulullah SAW hendak membuang kotoran maka bumi terbelah dan menelan kotoran dan air kencing beliau serta bau harum semerbak di tempat itu. Subhanallah   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar