Shobar atau sabar juga termasuk ibadah batin yang tinggi nilainya dalam pandangan Alloh. Banyak firman-firman Alloh tentang sabar di dalam Al Qur'an antara lain :
Artinya kurang lebih :
- "Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."(39-Az Zumar) "Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan (menjalankan) sholat, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar." (2- Al Baqoroh.- 153)
Sebaliknya orang yang tidak sabar, yaitu putus asa, menggerutu, gegabah, terburu-buru dan sebagainya, berat sekali akibat yang dideritanya. Malah, diancam oleh Alloh seperti yang disebutkan di dalam Hadits Qudsi:
"AKU Alloh, tiada Tuhan melainkan AKU : barangsiapa tidak bersyukur atas nikmat-nikmat pemberian-Ku dan tidak sabar atas ujian cobaan-Ku dan tidak ridho terhadap kepastian Qodlo'Ku, maka carilah Tuhan selain AKU.
Demikian beratnya kecaman Alloh terhadap orang yang tidak sabar.
Sabar itu pengertian dan prakteknya luas sekali seperti yang disabdakan oleh Rosuululloh SAW. Yang maksudnya kurang lebih sabar itu ada tiga macam :
- *>SHOBRUN'ALAL MUSHIIBAH
- *>SHOBRUN FIT-THAAT
- *>SHOBRUN'ANIL MA'SHIYAH
- "SHOBRUN'ALAL MUSHIIBAH"
Sabar, tabah, tahan uji menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. di uji soal ekonomi, soal kesehatan, soal keluarga, soal pekerjaan dan sebagainya. Sabda Rosuululloh SAW :
"Sabar satu saat atas musibah itu lebih baik daripada ibadah setahun."(Durrotin Alaashihiin 187)
- "SHOBRUN FIT-THAAT"
Kuat, tabah, tekun, rajin dan bersungguh-sungguh men-jalankan taat. Tidak menoleh kekanan dan kekiri. tidak terpengaruh sekalipun bagaimana rintangan dan gangguanya.
- "SHOBRUN'ANIL MA'SHIYAH"
Kuat menahan diri dari maksiat. betapapun pengaruh dan rayuan maksiat, dia tidak terpengaruh sedikitpun. Tetap menjauhkan dan menahan atau menghindarkan diri dari maksiat. sekalipun ada tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman yang di tujukan kepadanya, dia tidak gentar dan tidak takut, tetap menahan diri dari maksiat.
Didalam prakteknya sabar harus gandeng dengan tawakal. Disamping harus tawakal, pasrah, sumeleh, nyerah bongkokkan kepada Alloh Ta'ala. Sabar tanpa tawakal adalah sabar imitasi, sabar palsu. Dengan sendirinya salah guna dan ada pamrih di balik sabarnya itu. "Sudah tidak kurang-kurang saya menyadarkan diri, akan tetapi yah, keadaan masih begini saja" Ini bukan sabar, tapi malah menggerutu tidak sabar atas yang dialaminya. "Carilah Tuhan selain AKU'. sabda hadits Qudsi dimuka. Definisi tawakal antara lain disebutkan
"Tawakal yaitu ibarat dari bersandarnya hati kepada wakil satu-satunya ." (Al-Ihya'Ulumiddin IV.- 323)
Jadi tawakal adalah perbuatan atau sikap batin dan termasuk ibadah batin yang di perintahkan Alloh. Banyak sekali Ayat-ayat didalam Al Qur'an tentang tawakal antara lain :
- "Dan barangsiapa tawakal kepada Alloh maka Allohlah yang mencukupkan(keperluan)nya." (65-At-Tholaq)
Orang yang tidak tawakal pasti mengandalkan selain Alloh. Mengandalkan kepandaianya, mengandalkan semangatnya, mengandalkan usahanya, mengandalkan perjuanganya, mengandalkan jasa-jasanya, mengandalkan taat dan ibadahnya, mengandalkan kekuatanya, mengandalkan sabarnya dan sebagainya yang smua itu adalah merupakan tandingan terhadap kekuasan Alloh. Orang sperti itu terjebak kedalam syirik khofi tetapi tidak merasa dan tidak menyadarinya. Baru besok di akherat merasakan akibatnya dan penyesalanya.
Disamping sabar dan tawakal ada lagi kewajiban yang harus diisi. Yaitu ikhtiar. Ikhtiar atau usaha mencari keadaan yang lebih baik. misalnya orang sakit, disamping harus sabar dan tawakal atas derita yang dialaminya, berkewajiban usaha mencari kesembuhan. Mencari jamu atau obat kepada dokter dan lain-lain. akan tetapi harus dijaga, didalam ikhtiar itu jangan sampai mengandalkan ikhtiarnya. Sekalipun udah ikhtiar harus tetap sabar dan tawakal. Sebab, jika mengandalkan usahanya, mengandalkan jamu atau obat atau dokter, dengan sendirinya tawakalnya menjadi hilang, sabarnyapun juga hilang pula. Orang yang mengandalkan usahanya, jika usahanya tidak berhasil lalu nggersulo, menggerutu atau putus asa. dan jika usahanya berhasil, merasa bangga, sombong dan congkak dan makin berlarut larut. makin jauh dari Alloh, sudah jelas.
Jadi sabar tawakal dan ikhtiar harus gandeng jadi satu. Hanya sabar dan tawakkal saja, tidak ikhtiar, padahal ada kemampuan dan kondisi mengijinkan, akan terjadi salah guna. Salah pengetrapan. lalu menjadi orang lumuh, pemalas. Lumuh bermalas-malasan itu menjadi makanan nafsu. lalu mengandalkan tawakalnya, mengandalkan sabarnya, supaya dikatakan orang lain dia orang yang paling sabar paling tawakal dan sebagainya. jelas-jelas tertipu oleh bujukan nafsunya. Begitu juga hanya ikhtiar tanpa tawakal, akan menyeret kepada kesesatan.
Jadi sekali lagi sabar, tawakal dan ikhtiar diisi semuanya dan harus dijiwai LILLAH BILLAH. seperti halnya ikhlas, "as-shobru tarkus-shobri fis shobri" Yakni BILLAH. Tidak dapat sabar sendiri. Begitu juga tawakal begitu juga ikhtiar, harus BILLAH. sabar itu menjadi kuncinya keslamatan menjadi genter (galah) penyenggek (untuk meraih) bermacam-macam pertolongan, taufiq, hidayah dan perlindungan Alloh SWT. Bersabda Rosuululloh SAW :
- "Barangsiapa diberi kemudian bersyukur, di uji sabar, di dholimi memaafkan, berbuat dholim lalu minta maaf,....... Rasuluulloh SAW. berdiam sejenak kemudian bersabda lagi : mereka itulah orang yang aman dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Riwayat Tobroni dan Baihaqi dari Sahbaroh)
Sabda Rasuululloh SAW lagi:
- "Sesungguhnya paling besarnya balasan Alloh itu disertai dengan besarnya balak/ujian. Dan sesungguhnya apabila Alloh Ta'ala mencintai seseorang hamba, Alloh mengujinya lebih dahulu, jika sabar maka Alloh memilihnya dan jika ridlo, disayanginya." (Durotun- Naashihiin)
Kata-kata orang kuno cocok dengan hadits ini. "Wong sabar kasihane Alloh" (Orang sabar itu kekasih Alloh). Maka barangsiapa ingin dikasihi dan dicintai Alloh, harus sabar dan ridlo. Dikatakan bahwa "shoobir" orang yang sabar itu lebih utama pada "syaakir" orang yang bersyukur. sebab terhadap, "syaakir" Alloh menjanjikan "lazzidannakum" yakni kelipatan tambahan nikmat, sedang terhadap "shoobir" Alloh menjanjikan "Innalloha ma'ash-shobirlin" Alloh menyertai orang orang sabar. Waaloohu'alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar